Sang Kapten

Di Selat Masalembo,
puluhan tahun silam, balik kau bertanya,
“buat apa kita turun,
kalau belum semua selamat?”

Amarahmu terbakar,
beringsang lebih gahar
dari api yang berkobar,
saat tahu awakmu kocar-kacir, tak berkabar.

Di seberang sana kau bantu turunkan,
mereka-mereka yang perempuan,
diiring lengking jeritan,
bersahutan memangil asma Tuhan.
Sejenak kau lambaikan tangan
dan melangkah balik ke kobaran.
Janji suci kau emban,
bersiap menjadi korban,
dari bara, hantaman gelombang, dan ketamakan sang tuan.

Menyambut kesunyian abadi,
yang kian ramai menggeram.


A tribute to Abdul Rivai (1936-1981), nahkoda KMP Tampomas II yang terbakar tahun 1981. Secuil tulisan untuk mengingat korban-korban yang berguguran, korupsi industri pelayaran Indonesia pada saat itu, dan seorang pahlawan pemberani yang mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan nyawa banyak orang.

 


Comments

Leave a comment